Terjemahan: "Tingkah laku murid meniru gurunya.". Kata-kata mutiara tentang ilmu dalam bahasa Jawa yang satu ini kurang lebih mirip dengan peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berbunyi, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.". Bahwa seorang manusia pada dasarnya akan menirukan apa pun yang diajarkan padanya.
Terdapat empat jenis cangkriman berdasar wujudnya, yaitu cangkriman tembang, cangkriman wancahan, cangkriman pepindhan, dan cangkriman blenderan. Berikut adalah pengertian dari tiap jenis dan contoh cangkriman dalam Bahasa Jawa. Baca juga: Angka 1 sampai 100 dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Kromo serta Filosofinya. 1. Cangkriman Tembang.
Serat Wulangreh ( Jawa : ꧋ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦮꦸꦭꦁꦫꦺꦃ꧉) adalah karya sastra berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Raja Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Dia bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir hayatnya pada 1 Oktober 1820 . Kata Wulang bersinonim dengan kata pitutur memiliki arti ajaran.
Y4bEc. 21l17xqfgp.pages.dev/36121l17xqfgp.pages.dev/27921l17xqfgp.pages.dev/39621l17xqfgp.pages.dev/24821l17xqfgp.pages.dev/7721l17xqfgp.pages.dev/33221l17xqfgp.pages.dev/49421l17xqfgp.pages.dev/391
arti tembang pocung dalam bahasa jawa