Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan Airlangga
Pakuan Pajajaran hancur, rata dengan tanah, pada tahun 1579 akibat serangan Kesultanan Banten. Berakhirnya zaman Kerajaan Sunda ditandai dengan dirampasnya Palangka Sriman Sriwacana (batu penobatan tempat seorang calon raja dari trah kerajaan Sunda duduk untuk dinobatkan menjadi raja pada tradisi monarki di Tatar Pasundan), dari Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan Sebelum Kerajaan Cirebon berdiri di bawah Kekuasaan Sunan Gunung Jati pada 1479 M, sudah ada pemukiman Islam di Cirebon. Kuwu Cerbon yang diberi kuasa oleh Raja Pajajaran menggambarkan bahwa tetap ada toleransi kepada para pedagang Muslim yang menetap di Cirebon hingga akhirnya membaur dengan masyarakat pribumi. Ratu Dewata adalah Raja ketiga Pajajaran menggantikan ayahnya Surawisesa. Ratu Dewata memerintah Pajajaran dari mulai Tahun 1535-1543 M. Dalam mempertahankan kerajaan, ia berbeda dengan ayahnya. Jika Surawisesa terkenal sebagai panglima perang yang perwira dan pemberani, Ratu Dewata terkenal alim dan taat kepada agama. Kehidupan masyarakat Pajajaran dapat di golongan menjadi golongan seniman (pemain gamelan, penari, dan badut), golongan petani, golongan perdagangan, golongan yang di anggap jahat (tukang copet, tukang rampas, begal, maling, prampok, dll) Kehidupan Budaya Kehidupan budaya masyarakat Pajajaran sangat di pengaruhi oleh agama Hindu. [Historiana] - Pajajaran, sebuah kerajaan yang pernah eksis di tatar Sunda, dikenal oleh khalayak sebagai kerajaan Hindu.Bila merujuk pada buku-buku pelajaran Sejarah yang digunakan di sekolah maupun instansi pendidikan umumnya, maka Pajajaran akan diletakkan dalam kategori kerajaan Hindu-Budha yang pernah berjaya di bumi nusantara. Tentu saja hal ini juga tidak jauh dari pengaruh budaya Eropa. Hal ini juga membuat Siak Sri Inderapura membuat sebuah buku pedoman hukum yang diberlakukan untuk daerah kekuasaannya. Editor terkait: Sejarah Kerajaan Kahuripan; Sejarah Kerajaan Kota Kapur; Sejarah Kerajaan Pagaruyung; Kehidupan Kerajaan Siak 1. Kehidupan politik Kerajaan Siak4. Sumber Kerajaan Tarumanegara Luar Negeri Sumber lain yang menerangkan tentang Kerajaan Tarumanegara dapat dilihat dari berita Cina berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi, ia membuat catatan bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana dan mereka yang beragama kotor atau buruk dan sedikit sekali dijumpai42IG96C.